Posted by: candrasanjaya | May 19, 2008

Keliling Lombok Part 2

 

Mataram adalah Kota pemerintahan terbesar di Lombok dan terminalnya ternyata terletak di Sweta dan sialnya disini tidak ada ATM, anda harus naik ojek ke Cakra seharga Rp. 5.000,- untuk sampai di ATM terdekat. Dari sini terdapat banyak Bemo yang bisa mengantar anda pergi ke tempat – tempat lain di Lombok, Harga Bemo Rp. 5.000,- Bemo disini kebanyakan sangat penuh dan sesak, dan kayaknya tidak nyaman untuk digunakan. Ojek bisa menjadi alternatif lain yang lebih cepat dan nyaman, harganya tidak akan jauh dari harga Bemo. Lembar adalah pelabuhan untuk menyeberang ke Padang Bai (Bali) tiket per orang Rp. 25.000,- sedangkan Bangsal adalah pelabuhan untuk menyeberang ke ketiga pulau Gili (Gili Air, Meno dan Trawangan). Dari Mataram ke Bangsal bisa ditempuh dengan Bemo 2 x jalan dan anda masih akan berjalan kaki agak lama untuk mencapai pelabuhannya, ojek bisa menjadi alternatif yang lebih efektif dan cepat. Penyeberangan dari Bangsal ke Gili Trawangan bisa berjalan berkali – kali antara pukul 8 – 12 siang (jam sibuk) karena boat umum dengan harga Rp. 8.000,- akan berangkat jika penumpangnya lebih dari 15 orang. Pada pukul 12 – 5 sore keberangkatan bisa menjadi lebih lambat tergantung penumpang yang ada. Untuk pergi ke Gili Air dan Gili Meno hanya ada pada pukul 8 pagi dan 3 Sore dengan ongkos Rp. 8.000,- Bagi anda yang ingin cepat anda juga bisa menyewa boat sendiri atau dengan rombongan seharga Rp. 155.000,- sekali jalan ke Gili manapun. Untuk prakteknya silahkan membaca jurnal perjalananku ini.

Hari Kedelapan Belas, Selasa 15 April 2008
Perjalanan dari Sumbawa ke Lombok

05.00 WIB Bis masuk ke dalam sebuah Ferry untuk menyeberang ke Lombok, penyeberangan berjalan sekitar 2 jam-an, sampai di lombok sudah pagi.

09.00 WIB Sampai di terminal di Mataram, Alison dan Greg berpisah dengan kami, karena mereka memiliki return tiket ke Bali lewat PERAMA, kini tinggal aku dan Gerald yang sama-sama berencana untuk kembali ke Gili Trawangan. Yang kami cari pertama adalah ATM dan ternyata di dekat terminal inipun tidak ada ATM, kami harus pergi ke Cakra untuk ATM terdekat, lalu nego dengan ojek untuk membawa kami ke Bangsal sekaligus mampir ke ATM, dapat Rp. 30.000,-

11.00 WIB Karena mampir di Baun Pusuk lagi, kami agak lambat sampai di Bangsal, naik boat umum seharga Rp. 8.000,- dan menunggu sampai 15 penumpang terkumpul selama 30 menit disini. Meskipun disebut boat umum namun lebih banyak penumpang Bulenya daripada lokalnya di boat ini. Sesampainya di Gili Trawangan, aku check in di Jessica, penginapan yang memiliki Cottage berbentuk rumah sasak, sangat murah hanya Rp. 80.000,- semalam. Kamarnya ada di lantai atas, kita harus naik tangga kesana dan kamar mandinya ada di lantai bawah, kita harus turun tangga lagi untuk mandi, showernya sendiri setengah terbuka (tanpa atap) memberi memberikan sensasi yang berbeda saat mandi. Gerald juga check in disini bersamaku.

13.00 WIB Setelah mandi dan bersih – bersih aku ke luar hotel untuk makan siang, Gerald sedang beristirahat karena lelah. Aku kembali makan di Beautiful Life sambil menonton Film. saat Film hampir habis Gerald datang dan makan siang disini juga, aku meninggalkan dia untuk jalan – jalan. Disini aku berkenalan dengan pegawai – pegawai hotel dan restoran yang ternyata asik – asik semua dan akupun ditawari banyak kemudahan oleh mereka.

17.00 WIB Kembali ke Hotel untuk bersantai di rumah sasakku. Waktu terburu – buru ke kamar mandi kakiku menghantam anak tangga, rasanya sakit sekali, kalau dipikir – pikir tangga – tangga ini memang sangat mengganggu, lalu aku memutuskan untuk pindah hotel besok.

19.00 WIB Keluar hotel untuk menonton Bioskop sambil makan malam di Beautiful Life bersama dengan Gerald. Ternyata setiap malamnya Beautiful Film memutar Film menggunakan proyektor dengan layar yang selebar bioskop untuk umum, syaratnya kita harus memesan apapun disini (bisa minuman atau makanan tanpa jumlah minimun) dan kita sudah bisa melihat film yang diputar sampai habis. Mereka memutar film – film terbaru 2 kali setiap malamnya yaitu pada pukul 19.00 WIB dan 21.00 WIB, Filmnya adalah film bajakan terbaru dengan kualitas yang sudah cukup bagus. Tempat ini sangat cocok menghabiskan waktu di malam hari. Habis nonton Bioskop dan makan malam aku melihat kerumunan orang-orang didekat pelabuhan yang melihat atraksi seorang penyelam yang ingin memecahkan rekor dunia dengan menyelam 100 jam di laut tanpa henti. Setelah lelah aku kembali ke hotel untuk istirahat.

                                                              untuk menyeberang dari Ketiga pulau Gili ke Bangsal menggunakan boat umum dengan tiket Rp. 8.000,- pada  pukul 8 pagi dan 4 sore. Sedangkan untuk berpindah antar pulau dari Gili ke Gili menggunakan boat dengan sebutan Hoping dengan tiket Rp. 18.000,- pada pukul 8 dan 4 sore. Sedangkan bagi anda yang hanya ingin mengelilingi ketiga pulau Gili dalam waktu hanya sehari saja, bisa menggunakan jasa snorkel Trip / Gili Eksplorer. PERAMA memiliki Trip Gili Eksplorer setiap hari dengan ongkos Rp. 75.000,- dan anda bisa memesannya dari pulau Gili manapun. Namun jika anda berada di Gili Trawangan ada agen lain yang menjual trip yang sama dengan harga lebih murah yaitu Rp. 60.000,- saja, anda bisa memesannya di dekat Marker Art atau ditempat manapun di Gili Trawangan. Trip Gili Eksplorer ini adalah trip snorkel, pertama anda akan dibawa bersnorkel di Gili Trawangan selama satu jam kemudian dilanjutkan bersnorkel di Gili Meno, disini anda bisa melihat Meno Wall, Giant Clam dan Turtle (jadi anda tidak perlu menyewa boat di Meno seharga Rp. 350.000,-), terakhir adalah bersnorkel di Gili Air dan setelahnya anda akan di bawah disalah satu restoran yang ada di Gili Air untuk makan siang (bayar sendiri), Anda akan diberi waktu sekitar 2 jam, cukup waktu bagi anda untuk mengeksplor pulau ini. Trip Snorkel ini berangkat setiap hari jam 10 pagi. Untuk lebih jelasnya silahkan membaca jurnal perjalananku ini.

Hari Kesembilan Belas, Rabu 16 April 2008
Keliling ke ketiga pulau Gili (Gili Trawangan, Meno dan Air)

06.00 WIB Joging pagi sambil melihat Sunrise, habis itu kembali ke hotel untuk mandi sarapan dan check out. Pindah ke Hotel Unique, sebuah hotel di Gili Trawangan dengan tipe kamar Modern, aku telah ditawari harga menarik dari petugas yang aku kenal kemarin kamar dengan TV-DVD, Kipas Air, dan Kulkas seharga Rp. 200.000,- untuk 2 hari plus sarapan.

10.00 WIB pergi mengikuti Snorkel Trip keliling ke ketiga pulau Gili, pesertanya banyak sekali, hanya ada 2 orang lokal disini, aku dan seorang turis dari Kediri. Snorkel pertama di Trawangan, karangnya cukup bagus menarik, kemudian di meno bersnorkel sambil mengejar kura – kura besar di dalam laut, dan yang terakhir ke Gili Air. Karena diberi waktu lebih dari 1 jam disini, aku gunakan waktu itu untuk jalan – jalan di sekitar pulau. Keadaan di pulau Gili Air ini Standar saja, tidak serame Gili Trawangan dan tidak sesepi Gili Meno. Meskipun Gili Meno tetap menjadi favoritku.

15.00 WIB Sampai di Gili Trawangan aku segera balik ke hotel untuk bersantai dan menonton DVD di kamar.

19.00 WIB keluar untuk nonton Bioskop di Beautiful Life, karena aku punya janji nonton bareng dengan Gerald di sini. Sambil menunggu larut malam untuk pesta di sebuah diskotik di tepi pantai. Setelah Film kedua habis aku dan Gerald pergi ke sebuah discotik untuk dugem. Ternyata disana sudah rame, yang banyak terutama bule – bulenya. Dugem di ruang terbuka semacam ini asyik juga rasanya. Sampai hampir subuh baru aku kembali ke Hotelku yang lumayan dekat dari Diskotik ini.

Gili Trawangan adalah pulau tujuan utama wisata di Lombok, perkembangan pulau ini sudah hampir menyamai Kuta – Bali, dengan adanya fasilitas – fasilitas bertaraf internasional disini. Gili Trawangan menawarkan banyak hal bagi pengunjungnya seperti panti biru muda dengan pasir putih yang mengelilingi pulau, karang dan ikan yang indah, hotel, restoran dan Bar Internasional, udara yang bersih tanpa polusi, dan seribu satu hal lainnya. Karena sering sekali ada pesta disini, pulau inipun terkenal sebagai Party Island, pesta yang terkenal adalah Fullmoon Party yang diselenggarakan setiap bulan purnama dengan menggunakan api unggung di pinggir pantai sambil berjoget dan bernyanyi. Satu yang masih menjadi kekurangan pulau ini, tidak ada ATM, ada juga sih tempat – tempat yang menerima kartu kredit, tapi servis mereka tidak akan murah. Untuk mengambil uang pengunjung harus menyeberang ke Mataram atau Senggigi. Gili Trawangan juga memiliki bukit yang bisa di daki. Selanjutnya silahkan membaca jurnal perjalanan saya.

Hari kedua puluh, Kamis 17 April 2008
Keliling Gili Trawangan

09.00 WIB Bangun agak siang, mandi sarapan dan segera keluar untuk snorkling lagi disekitar pulau Trawangan. setelah makan siang kembali ke kamar sambil bersantai nonton DVD.

16.00 WIB keluar hotel untuk berjalan – jalan ke tempat – tempat yang lebih jauh sambil mencari tempat yang strategis untuk melihat Sunset. Bertemu dengan teman – teman baru dari Trawangan dan membuat acara sampai malam.

20.00 WIB makan malam di luar, sambil jalan – jalan dengan Gerald. Gerald berencana untuk tinggal lebih lama disini karena dia mengambil Diving Course, sedang aku berencana untuk pulang besok menuju Bali. Setelah lelah akupun kembali ke hotel untuk istirahat. Aku dan Gerald pun berpisah disini.


Responses

  1. Silahkan tinggalkan pesan, komentar atau pertanyaan Anda, saya akan berusaha untuk menanggapi secepatnya. Semoga bermanfaat.

  2. Mas Sanjaya, makasih ceritanya yg komplit.
    Nanya ya :
    * di Gili nyamuknya gimana, bebas nyamukkah.
    Kalo byk nyamuk tempat tidurnya pake kelambu atau gimana ?

    * Di Jessica utk mandinya air panas atau dingin ?
    * Selain Jessica ada penginapan lain yg bentuknya rumah sasak ?

    * Utk bln Juli kira2 dateng aja tanpa booking bakal mudah gak utk dapet penginapan di Senggigi maupun di Gili2 ?

    Makasih jawabannya, Mas.

  3. Buat lia ………

    *untuk nyamuknya tergantung musim dan lokasi, kalau di musim panas seperti ini kayaknya jarang ada nyamuk, dan semua tempat tidur di Gili menggunakan kelambu (mosquito net).

    *Di Jessica menggunakan air dingin dan airnya asin. Jarang sekali ada penginapan dengan air tawar di Gili, apalagi penginapan yang murah. Air panas kadang ada untuk kamar yang agak mahal, tapi saya rasa air panas tidak perlu karena cuaca di gili cenderung panas. Banyak kok penginapan di Gili yang menggunakan bentuk rumah sasak.

    *Penginapan murah jarang bisa di booking, kalau di Gili Trawangan dan Senggigi pasti anda bisa dapat hotel tanpa booking sekalipun karena disana banyak pilihannya. Saat anda telepon semua tempat akan bilang full book tapi kalau anda datang sendiri, pasti masih ada yang kosong.

  4. mexican poetry

  5. klo orang – orang lokal yang di gili punya habit yg sama gak dgn orang orang di kuta yg kadang suka ambil untung dari wisatawan?

  6. Buat Milka …………

    Gili tuh sangat jauh berbeda dengan Kuta – Bali
    orang -orang lokal di sini biasanya hidup di tengah pulau, jangan bayangkan adanya pedagang asongan yang berkeliaran disepanjang pantai. Turis, bule dan pengunjung lebih banyak dari pada orang lokal di sini, dan orang – orang lokal yang ada friendly semua kok.

  7. Pak Candra,

    saya sekitar 25 Desember mau ke gili trawangan.

    Kalo mau ikut Snorkeling Trip ke tiga pulau seperti yang Pak Candra ceritakan bayarnya berapaan ya?

    Pesannya di mana? Apakah setiap penginapan menyediakan snorkeling trip semacam ini?

    Apakah harus dimulai jam 10?

    Terima kasih.

  8. om chandra, bisa dikasi tau gak alamat penginapan jessica itu ?
    makasi


Leave a reply to Lia Cancel reply

Categories