Posted by: candrasanjaya | May 20, 2008

Keliling Lombok Part 1

Dari Bali (KUTA) ke lombok kita bisa menggunakan shuttle bus yang bisa dipesan dari agent / biro wisata dengan biaya sekitar Rp. 100.000,- (tujuan Senggigi, berangkat pagi buta sekitar pukul 06.00 WIB dan siang sekitar 10.00 WIB, menyeberang dengan kapal Fery umum tanpa makan siang) dan Rp. 175.000,- (tujuan Gili Trawangan, berangkat pagi buta sekitar pukul 06.00 WIB, menyeberang dengan kapal fery umum tanpa makan siang). Atau jika anda ingin sedikit private anda bisa menggunakan PERAMA dengan biaya Rp.240.000,- (Tujuan pulau Gili yang manapun, Senggigi ataupun Mataram, menyeberang langsung ke Pulau Gili dengan perahu Pinisi yang asyik dan dapat welcome drink + snack + makan siang). Terakhir bagi anda yang ingin berhemat (usahakan untuk berangkat sepagi – paginya pukul 06.00 WIB) anda bisa naik Bemo dari Kuta ke Tegal Rp. 5.000,- dari Tegal ke Ubung Rp. 5.000,- dari Ubung naik bus kota ke Batu Bulan Rp. 10.000,- dari Batubulan ke Padang Bai Rp. 10.000,- menyeberang dengan Fery Rp. 25.000,- dari Lembar ke Mataram Rp. 5.000,- dari Mataram ke Senggigi Rp. 5.000,- atau dari Mataram ke Bangsal sekitar 10.000,- menyeberang ke Gili manapun Rp. 10.000,- (hanya ada pada pukul 08.00 WIB dan 15.00 WIB) Anda juga bisa menyelingi dengan naik Ojek agar lebih cepat sampai dengan harga yang tak jauh dari harga angkutan umum. Atau anda bisa membaca jurnal saya untuk referensi :

Hari Kedelapan, Sabtu 5 April 2008
Bali – Lombok : Perjalanan Menuju ke Gili

08.30 WIB Setelah sarapan aku jalan – jalan untuk mencari cara untuk pergi ke Pulau Gili yang ada di Lombok. Dengan banyak bertanya, informasi yang didapatpun menjadi semakin banyak dan membingungkan, ada banyak macam paket yang ditawarkan, dan aku mencari yang paling cepat berangkat ke Lombok. Dan setelah berpikir ulang akhirnya aku memutuskan untuk mengambil Paket Diving di Gili Trawangan dari PERAMA Tour seharga Rp. 1.155.000,- Include (transport pulang – pergi Kuta – Gili, 2X Diving di Gili Trawangan dan menginap 2 malam di Hotel KONTIKI – Gili Meno). Aku khusus meminta open tiket sehingga aku bisa pulang balik ke Kuta dari Lombok kapanpun aku mau.

10.00 WIB Di jemput di hotel untuk berangkat ke Gili dengan naik bus dari Kuta ke Padang Bay lalu dilanjutkan dengan menaiki Perahu Boat besar milik PERAMA untuk menyeberang ke Gili. Pemandangan antara Padang Bay dan Lombok sangat indah dengan karang – karang dan bukit – bukit hijau yang bagus untuk difoto. Jadi bagi siapa saja yang mau menyeberang ke Lombok, saya sarankan untuk berangkat pagi atau siang hari saja agar bisa melihat pemandangan indah itu diperjalanan. Ternyata banyak juga Bule yang pergi ke Gili. Yang bareng sekapal denganku saja lebih dari 30 orang. Dapat Welcome drink dan Snack di kapal dan satu jam sebelum sampai di pulau gili kami dapat makan (SORE).

18.00 WIB Tiba di pulau gili, perahu boat PERAMA tidak bisa mendekat di pulau karena terlalu besar dan bisa merusak karang-karang yang ada disana, jadi sebuah Glass Bottom Boat yang juga milik PERAMA menjemput setiap penumpang yang hendak singgah di tiap pulau. Dan ternyata hampir semua penumpang turun di Gili Trawangan dan sebagian kecil saja yang turun di Gili Air, akhirnya hanya aku saja yang turun di Gili Meno. Dan ternyata pulau gili tidak punya pelabuhan, Glass Bottom Boat hanya mengantar kita sedekat mungkin dengan pantai lalu kita harus turun ke atas air laut yang kadang lumayan dalam juga. Aku sempat terkejut pada awalnya, dan saat turun ke laut benar dugaanku, masih terlalu dalam, jadinya celana jeans basah sampai ke bagian dalamnya, untung saja kameraku selamat. Di pesisir pantai pegawai hotel KONTIKI telah menyambutku (karena hotelnya benar-benar sangat dekat dengan pantai), pegawai hotel  mengantarkanku ke kamarku, saat membuka pintu kamar aku sedikit terkejut dengan Interiornya yang serba Natural, rasanya seperti kamar – kamar orang yang hidup di pedesaan, dindingnya Gedek (Bambu). Tapi enak juga buat ganti suasana. Saat hendak menyikat gigi aku terkejut lagi karena air di wastafel adalah air asin OMG, aku lupa kalau di pulau kecil tak ada air tawar. Untung saja di KONTIKI air showernya terasa sangat tawar (atau memang air tawar). Setelah menata barang – barang di kamar, bersih – bersih dan istirahat sebentar, aku keluar kamar dan ternyata hari sudah benar – benar gelap, aku melihat ke sekeliling hotel yang sangat sepi sekali, serasa nggak ada kehidupan disini. Lalu aku berjalan menuju ke Lobby hotel, pegawai – pegawai hotel tadi sedang berkumpul disana sambil main Remi. Aku bertanya tentang jadwalku untuk besok, lalu aku hendak keluar dari hotel untuk jalan – jalan mencari rumah makan dan aku ditanya apakah aku membawa senter, tentu saja tidak, lalu mereka meminjami aku sebuah senter kecil, aku disuruh untuk mengikuti tepi pantai untuk mencapai rumah makan. Dan ternyata memang benar aku butuh senter karena satu tempat dan tempat yang lain disini terpisah cukup jauh dan hampir tak ada listrik di jalan, setelah berjalan di kegelapan sebentar baru akhirnya aku menemukan tempat yang agak terang dan ramai (meskipun sebenarnya tetap saja sepi). Akhirnya aku makan ikan bakar di salah satu rumah makan disana, asyiknya disini semua rumah makan berada diatas pasir pantai.(Lupakan saja Jimbaran, disini jelas lebih asik).Untuk makan malam saya ikan sedang cukup untuk satu orang dan minuman habis sekitar Rp. 40.000,- tapi bisa juga cari ikan yang lebih murah jika ada.

21.00 Aku kembali ke hotel, kamar di Gili Meno mampunyai kran air kecil di depannya untuk mencuci kaki sebelum masuk ke kamar, hal ini penting karena kita akan banyak berjalan diatas pasir pantai yang menempel di khaki kita. Sampai di kamar aku siap beristirahat, namun samar – samar aku mendengar orang yang berbisik – bisik, ternyata bule yang menginap di samping kamarku, tampaknya dinding antar kamar tak begitu tebal atau memang karena suasananya yang terlalu sepi.

 PERAMA adalah salah satu biro perjalanan dan wisata yang ada dibali yang menawarkan jasa dibidang tour travel dan transportasi, PERAMA melayani transportasi ke hampir semua tempat wisata yang ada di Bali dan Lombok dari manapun, mereka juga menyediakan jasa antar jemput dari hotel. Kantor pusat PERAMA berada di jalan Legian Kuta diantara Jalan Poppies I dan Jalan Poppies II didekat Hotel paradiso, atau anda tinggal tanya saja pada orang – orang yang ada di jalan legian mereka pasti tahu. (Ingat malu bertanya sesat dijalan berlaku lho dalam travelling). Disana anda bisa membaca dan mempelajari tour dan transport yang mereka tawarkan dan bahkan mereka juga bisa membantu anda untuk memboking hotel di tempat tujuan perjalanan anda. Untuk harga yang diberikan aku bisa bilang LUMAYAN, karena tidak mahal juga tidak murah, sistemnya adalah pesan kursi, jadi anda akan selalu dapat tempat duduk. Sayang tidak ada perbedaan antara Bule dan lokal. Untuk di pulau Gili PERAMA menawarkan paket Snorkling dan Diving (Paket Include tiket pulang pergi Kuta – Gili, menginap dua malam di hotel, SNORKEL seharian di Gili untuk paket snorkling dan 2 X diving untuk paket diving) yang harganya disesuaikan dengan hotel tempat kita menginap. Untuk prakteknya silahkan baca jurnal perjalananku ini.

Hari kesembilan, Minggu 6 April 2008
Eksploring Gili Trawangan

06.00 WIB Bangun dengan perasaan yang sangat segar, karena sepertinya suasana alam disini sangat bagus, segera mandi dan pergi ke pantai di depan lobby hotel, sebentar kemudian sudah sunrise, matahari muncul dari samping lereng gunung Rinjani, aku memandanginya dengan perasaan yang sangat puas sambil tiduran di kursi santai, sejam kemudian petugas hotel menawariku sarapan, sarapan di pinggir pantai seperti ini benar – benar luar biasa, apalagi pantainya sangat sepi seperti pantai pribadi. Setelah sarapan aku berangkat jalan – jalan mengitari pulau. Orang – orang disini bilang kita bisa mengelilingi pulau Gili Meno dengan jalan santai di pasir pantai tidak akan memerlukan waktu lebih dari satu jam. Sekarang saatnya pembuktian. Disepanjang perjalananku aku mataku di manjakan oleh pemandangan pasir pantai yang putih bersih dan air laut yang berwarna biru muda, karena Gili meno terletak diantara Gili Air dan Gili Trawangan maka kita akan bisa melihat pemandangan laut dengan background kedua pulau lainnya. Kadang aku juga melewati semacam hutan kecil yang hijau dan semua penginapan disini menggunakan bahan dasar kayu, sehingga terlihat alami dan menarik, di sini aku juga menjumpai sebuah danau yang dikelilingi pohong bakau yang lumayan bagus. Ucapan mereka terbukti aku telah kembali ke tempatku semula dalam waktu satu jam, dan kesimpulanku Gili Meno adalah pulau kecil yang menawan dan sangat indah luar biasa.

10.00 WIB Sebuah Glass Bottom Boat milik PERAMA menjemputku untuk pergi ke Gili Trawangan, penyebrangan memakan waktu sekitar 10 menit saja.Dan sesampainya di Gili Trawangan, lagi – lagi aku harus lompat dari kapal boat ke pesisir pantai, dan ternyata semua orang melakukan hal yang sama disini. Ternyata jadwal divingku dimulai 2 jam lagi, waktu luang yang ada aku gunakan untuk meng-eksplore Gili Trawangan, pergi ke Gili tidak akan lengkap tanpa naik Cidomo. Tidak berapa lama berjalan sebuah Cidomo berhenti didepanku dan sopirnya menawariku tumpangan Rp. 50.000,- untuk mengelilingin pulau. Aku menawar dan dapat Rp. 30.000,- ukuran Gili Trawangan 3 X lebih besar dari Gili Meno, disini terdapat beragam penginapan mulai dari tipe Homestay yang murah sampai jenis villa yang sangat mahal. Demikian juga dengan restaurantnya dari tipe warung nasi campur yang murah sampai tipe restaurant internasional ada disini. Hanya dalam waktu yang kurang dari 15 menit aku sudah selesai mengelilingi pulau ini, sangat singkat memang, namun sopir Cidomo bercerita banyak tentang pulau ini disepanjang perjalanan, dan dia tahu banyak informasi untuk menjawab pertanyaan anda seputar pulau Gili Trawangan ini, lumayan lah untuk Rp. 30.000,- (Saya pikir pasti masih bisa ditawar lagi). Setelah berkeliling dan bersantai di pinggir pantai aku makan siang disebuah rumah makan ada di dekat pantai sambil menikmati pemandangan bule toples.

12.00 WIB aku kembali ke kantor PERAMA, namun karena ada sedikit permasalahan, jadwal Divingku ditunda sampai besok, dan aku akan diantar kembali ke Gili Meno pada pukul 5 sore nanti, untuk mengisi waktu luang, PERAMA meminjami aku alat snorkel gratis, aku langsung pergi ke pantai yang lagi rame orang snorkelnya, sempat bingung juga karena aku baru pertama kali bersnorkel, sampai akhirnya aku berkenalan dengan sekelompok turis lokal dari Lombok yang mau mengajariku bersnorkel, aku menghabiskan waktu hampir 2 jam untuk bersnorkel saja, dan pemandangan bawah laut di sini sangat menawan.

14.00 WIB setelah lelah bersnorkel, aku jalan – jalan lagi di sekitar keramaian di sini, lalu aku menemukan sebuah tempat makan yang asik bernama Beautiful Life, disini anda bisa menonton sebuah film dalam sebuah kamar khusus tepat ditepi pantai yang harus anda lakukan hanyalah memesan makanan atau minuman minimal Rp. 30.000,- Aku langsung mampir dan menonton salah satu film yang belum aku lihat.

17.00 WIB aku kembali ke kantor PERAMA dan mereka mengantarkan aku kembali ke Gili Meno. Sesampainya di Gili Meno aku segera mandi di pantai sambil menikmati Sunset. Caranya aku berenang agak menjauh dari pantai lalu melihat matahari yang bersinar merah ke kuning – kuningan yang tenggelam dibalik selah – selah pepohonan di pulau Gili Meno, benar – benar menakjubkan, sayang aku tidak membawa kamera. Setelah hari mulai gelap, ada dua perahu boat yang berhenti di sini menurunkan banyak turis, dan aku kembali ke kamarku untuk mandi.

19.00 WIB jalan – jalan dan makan malam, dan kali ini rumah makan yang ada dipulau ini penuh semua, meski begitu kesan sepi masih terasa, aneh banget jadinya, untung aku masih bisa mendapat tempat yang bagus, makan malam seafood lagi. Setelah makan malam aku kembali ke hotel untuk istirahat.

Pulau Meno adalah pulau terkecil dari ketiga pulau Gili sekaligus menjadi pulau favoritku, karena terkesan sepi, bersih dan romantis. sangat cocok untuk bulan madu atau menenangkan pikiran. Di Pulau ini juga terdapat tempat penangkaran kura – kura yang letaknya tepat disamping hotel KONTIKI, lalu ada Taman Burung, dan Danau air asin. Biasanya turis datang kesini dengan tujuan untuk melihat kura – kura dan danau. Bersnorkel disini sangat menyenangkan karena kita akan bisa melihat kura – kura besar yang berenang di dalam laut. Agent wisata di pulau ini menawarkan tur untuk melihat (Turtle) Kura-kura, (Christmas Tree) Pohon Natal, (Giant Clam) Kerang Raksasa, dan (Meno Wall) Dinding Meno dengan sistem penyewaan Boat seharga Rp. 350.000,- (akan mahal sekali jika anda sendirian), tapi aku nanti akan menemukan cara murah untuk melihat semua itu. Selanjutnya silahkan membaca pengalamanku diving untuk yang pertama kali dalam jurnal perjalananku :

Hari Kesepuluh, Senin 7 April 2008
Diving – Perjalanan menuju Senggigi

06.00 WIB bangun pagi dan bersantai di beranda kamar hotel sambil memandangi pantai. Sejam kemudian aku berjalan – jalan ke bagian tengah pulau. Tidak aku sangka ternyata dibagian tengah pulau ini ada penduduknya juga meski cuman beberapa rumah, juga ada SD dan Masjid. Dan diantara rumah – rumah penduduk terdapat sebuah Bird Park (Taman Burung) waktu aku tanya, tiket masuknya Rp. 30.000,- sangat mahal untuk tempat yang tidak begitu luas. Aku tidak jadi masuk. Kita juga bisa masuk ke dalam danau dari sisi yang lain lewat tengah pulau.

09.00 WIB setelah sarapan dan mengemasi semua barang – barangku, aku naik boat jemputanku untuk Diving di Gili Trawangan. Setelah mengurus semua surat – surat, (semacam nota dan voucher) di DREAM DIVERS, aku bertemu dengan instruktur divingku, dia membawaku ditempat khusus untuk melihat sebuah film tentang teknikal diving, setelah menonton film selama hampir 1 jam aku baru tahu, kalau ternyata kita membawa banyak alat untuk diving dan banyak sekali aturan – aturan yang harus diingat, aku malah jadi sedikit grogi. Diving pertamaku dilakukan di sebuah kolam renang, untuk pengenalan alat – alat dan teknik dasar menyelam. Dan setelah satu jam lebih aku baru bisa menguasai semua dengan baik, instrukturku bilang LUMAYAN. Setelah lelah aku makan siang direstoran yang ada disini, dari lantai atasnya pemandangan lautnya seperti lukisan.

14.00 WIB saatnya berangkat menyelam, Diving adalah kegiatan yang sangat populer di Gili Trawangan, banyak sekali tempat yang menyediakan jasa untuk diving disini dan banyak juga orang yang melakukan diving disini, sekarang saja aku bareng dengan 8 orang, karena masih pemula, aku mendapat intruktur yang khusus menemani aku saja. Ternyata setelah 10 menit berada di dalam laut aku menjadi panik dan ingin naik ke atas. Sebenarnya aku suka dengan pemandangan di bawah laut sana, sayang karena tidak terbiasa dengan alat pernafasannya, tenggorokkanku terasa kering sekali, rasanya sulit untuk bernafas. Semenit kemudian aku balik ke dalam laut lagi, hanya 5 menit saja, aku naik ke permukaan lagi, instrukturku merasa sedikit kecewa padaku, dan akhirnya dia mengajakku untuk menyelam lagi untuk yang terakhir kalinya, dan aku melakukannya dalam waktu yang lebih lama dari sebelumnya.

16.00 WIB Aku diantarkan menyeberang ke lombok karena masa tinggalku di Gili sudah habis, dari Gili Trawangan aku menyeberang ke Teluk Kodek yang merupakan tempat bersandar bot – bot milik perusahaan Diving termasuk DREAM DIVERS, dari Teluk Kodek dilanjutkan dengan naik mobil ke Senggigi, melewati Bukit Malimbu yang berpemandangan sangat menakjubkan, karena merupakan bukit jalannya menanjak, dan disampingnya berbatasan langsung dengan lautan yang luas, WOW. Sekitar setengah jam kemudian aku sampai di Senggigi, aku diturunkan di kantor PERAMA, cuaca gerimis, dan jalanan sedikit sepi, aku check in di Hotel Ray yang terletak tepat disamping kantor PERAMA, yang sebenarnya juga berdampingan Hotel Bukit Senggigi, yang artinya kedua hotel ini menawarkan pemandangan dari Bukit yang sama. Harga kamar per malam Rp. 75.000,- dan sepertinya aku tidak punya pilihan tempat lainnya, tapi tempat ini lumayan bagus juga kok.Dan untuk ke pantai senggigi cukup dengan menyeberangi jalan raya.Setelah mandi dan bersantai sebentar di kamar hotel, aku keluar untuk jalan – jalan. Hujan gerimis kecil masih turun dan jalanan sedikit sepi. Aku berjalan kesana kemari mencari informasi untuk tour, sambil keliling kotanya, tidak begitu luas kok cukup dengan jalan kaki saja. Aku sempat melihat sebuah Sunset di Senggigi Bay yang lumayan BAGUS juga. Dengan kondisi langit yang sudah gelap gulita kita bisa melihat sebuah warna merah dipojokan cakrawala yang seperi cat tertumpah. Untuk makan malam aku menemukan tempat yang sangat asyik berupa warung tenda biasa dengan menu yang komplet, lezat, skala restoran dan yang terpenting sangat murah, letaknya tepat didepan BANK BNI, meskipun warung ini termasuk dalam warung kaki lima, namun banyak sekali Bule yang makan disini.Dan aku sangat merekomendasikan tempat ini, sayang hanya buka dimalam hari saja. Setelah makan malam dan berbelanja, aku berjalan pulang, jalanan disini masih sepi meski hujan gerimis sudah berhenti. Sesampainya di hotel aku segera tidur.

23.00 WIB Aku terbangun oleh sebuah keramaian, ketika aku check ternyata disebelah Hotel ini terdapat Cafe Marina yang mengadakan musik live tiap malamnya, belum lagi musik yang terdengar dari Hotel Bukit Senggigipun tidak kalah kerasnya. Tapi karena sangat lelah akhirnya aku tertidur lagi.

Senggigi adalah Base yang sangat cocok bagi anda untuk berkeliling pulau Lombok, karena tempat inilah yang paling berkembang di Lombok dan mempunyai pantai yaitu Senggigi Beach dan Senggigi Bay yang memiliki jalan masuk yang berbeda, meskipun begitu terdapat pertokoan, hotel dan restoran bertaraf internasional, Senggigi sangat sepi, jauh lebih ramai di Gili Trawangan. Untuk bisa berkeliling di Lombok Kita hanya bisa mencarter mobil + BBM + Sopir untuk 8 jam seharga Rp. 350.000,- (harganya sama disemua tempat persewaan karena tergabung dalam persatuan Koperasi) atau untuk lebih murahnya anda bisa menyewa sepeda motor, untuk menggunakan Bemo rasanya akan sangat sulit, karena jalurnya tidak sampai pada tempat tujuan wisata dan hanya akan membuang banyak waktu. Untuk tempat wisatanya banyak terletak di Lombok bagian Timur dan Selatan, dan bisa ditempuh hanya dalam seharian saja seperti Pura Lingsar, Pura Suranadi, Taman Narmada, Pura Batu Bolong, Pantai Kuta – Lombok, Pantai Tanjung Aan, dan bagi anda yang suka anda bisa pergi ke desa adat Sasak untuk melihat rumah lombok atau ke Mas Bagik untuk melihat pengrajin membuat pot. Untuk prakteknya silahkan membaca jurnal perjalanan saya ini:

Hari Kesebelas, Selasa 8 April 2008
Perjalanan keliling Lombok Barat dan Selatan.

07.00 WIB jalan – jalan melihat Pantai Senggigi disaat terang, pantai ini sebetulnya bagus, pasirnya berwarna abu-abu agak hitam, antara Senggigi Beach dan Senggigi Bay dipisahkan dengan sebuah pemecah gelombang, kita bisa berjemur, bersantai, berenang, Surfing, bermain kayak bahkan bersnorkel disini, di Senggigi Bay banyak sekali pedagang kaki lima yang menjual banyak hal, pakaian, mainan, souvenir, snack dan makanan. Dan tentu saja ada persewaan kayak, board surfing, dan alat snorkel ditepi pantai. Hati – hati kalau membeli kalung mutiara. Setelah puas aku balik ke hotel untuk sarapan.

09.00 WIB setelah sarapan aku mendatangi tempat persewaan mobil yang tadi malam sudah janjian denganku. Entah kenapa dia memberiku harga dibawah standart.Aku diantar jalan – jalan naik mobil Kijang. tujuan pertama adalah Pura Lingsar, pura ini sama seperti pura – pura lain seperti umumnya, dan terkesan tidak terawat, masuknya pun gratis, hanya bayar parkir saja, dan tidak ada turis lain selain aku.

12.00 WIB Tiba di taman Narmada, dari luar tampak sangat tidak terawat, namun didalamnya diluar dugaan cukup BAGUS. Ternyata taman ini adalah miniatur kerajaan Lombok, ada 3 buah kolam besar yang ditata dengan taman yang sangat menarik, disini juga terdapat jembatan peninggalan Belanda. sangat cocok untuk bersantai sambil makan siang. Ada banyak warung kaki lima yang menjual lontong sate, minuman dan snack, atau berbagai macam souvenir. Hanya ada pengunjung lokal disini, tidak ada bule, tiket masuk sekitar Rp. 5.000,-

15.00 WIB Tiba di pantai Kuta – Lombok, pantai yang terkenal dengan pasir mericanya. Karena adanya karangnya aku teringat dengan suasana di Nusa Dua, namun disini jauh lebih bagus lagi, karena warna pasirnya bernar – benar kuning, pantainya luas dan air lautnya hampir berwarna hijau, aku bisa menduga kalau suatu saat nanti pantai ini akan menjadi tujuan utama wisata di Lombok. Ada beberapa Bule yang Toples disini, dan matahari sangat terik karena hampir tidak ada tempat berteduh. Setelah puas di pantai Kuta, aku berlanjut ke Tanjung Aan yang sebetulnya sangat dekat dengan panti Kuta. Pantai Tanjung Aan hampir terkurung oleh bukit karang, terkesan hampir mirip dengan pantai di film the BEACH – Leonardo Dicaprio, dengan ombak yang sangat tenang sangat cocok untuk berendam, pasirnya sangat putih dan air lautnya berwarna sangat biru terang.

17.00 WIB Mengunjungi Pura Batu Bolong yang ternyata letaknya sangat dekat dengan Senggigi, Pura ini adalah pura kecil yang terdapat diatas karang dipinggir pantai, karangnya sendiri memiliki celah (bolong) sehingga disebut pura batu bolong. Tiket masuk seiklasnya / sumbangan. Setelah sampai di Senggigi aku turun di pantainya sambil melihat suasana sore hari disana, yang ramai disini ternyata lebih banyak orang lokalnya, meskipun bule juga ada. Belum sampai sunset aku sudah kembali ke hotel untuk istirahat sebentar dan bersih – bersih.

19.00 WIB keluar hotel untuk booking tour ke Pulau Komodo, lagi – lagi aku membuat penawaran yang tidak merugikan buatku. Makan malam lagi di warung tenda favoritku aku bertemu lagi dengan pasangan bule yang pernah menyelam bersamaku di Gili Trawangan, setelah agak petang aku kembali ke hotel untuk istirahat. Tengah malam aku terbangun lagi oleh keramaian, Marina Cafe namun sebentar kemudian aku tertidur lagi karena capek.

Rinjani adalah gunung tertinggi di Lombok, dan ternyata telah 2 kali menjadi pemenang sebagai tempat wisata dengan pemandangan terindah se asia tenggara. Gunung ini terkenal karena di kawahnya terdapat sebuah gunung kecil lagi (Gunung Baru Jari) yang dikelilingi oleh Danau Segara Anak, hal inilah yang membuat pemandangan di kawah gunung Rinjani menjadi sangat indah. Ada 3 jalur utama untuk mendaki gunung ini, salah satunya adalah lewat desa SENARU yang ada di kaki gunung Rinjani, lewat desa Senaru kita juga bisa mampir di Air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep. Perjalanan dari Senggigi ke desa Senaru kita bisa memilih 2 dari jalur yang ada, yang pertama lewat pinggir pantai sampai di Bukit Malimbu dan satunya lagi lewat hutan monyet BAUN PUSUK yang juga menawarkan pemandangan yang menarik. Saat sampai di tempat parkir terakhir desa SENARU kita akan sampai disebuah restoran lokal yang ada turis information-nya, disana kita akan ditawari trip dan guide untuk mendaki gunung Rinjani dengan paket termurah Rp. 750.000,- (tidak masuk akal bagi saya) dan juga guide untuk melihat air terjun Sendang Gile Rp. 20.000,- dan Tiu Kelep tambah lagi uang Rp. 50.000,- (benar – benar perampokan). Sebenarnya untuk mencapai air terjun Sendang Gile anda tidak perlu guide sama sekali, cukup ikuti alur tangga yang ada, maka anda akan sampai pada air terjunnya, dan untuk air terjun Tiu Kelep-nya (air terjun terbaik yang pernah aku lihat). Anda sangat membutuhkan guide. Sebetulnya kalau mau curang ada cara termudah yaitu dengan menunggu Bule atau turis lain yang menuju ke Tiu Kelep dengan guide dan anda tinggal mengikuti mereka dari belakang saja (kalau anda punya waktu untuk menunggu). Ada cara lebih mudah lagi baca saja di jurnal perjalananku ini.

Hari Kedua belas, Rabu 9 April 2008
Perjalanan ke Lombok Utara

09.00 WIB Setelah bersih – bersih dan sarapan, jemputanku datang untuk berangkat menuju ke SENARU, kali ini aku menggunakan sepeda motor + sopirnya, jadi aku tinggal bonceng dibelakang. Berangkat dengan santai naik MIO melewati pinggir pantai lewat bukit Malimbu, dari bukit malimbu kita bisa melihat ketiga pulau Gili (Air, Meno dan Trawangan) dengan bentuk yang menarik dan pulau Bali serta Gunung Agung di kejauhan, benar – benar WOW, dalam perjalanan selama hampir sejam aku melewati jalan yang berkelok – kelok dan naik turun seperti Rollercoster dengan pemandangan bukit dan lautan yang luar biasa indah. Seharusnya seseorang membayar untuk melihat pemandangan seindah ini.

12.00 WIB sampai di desa SENARU, parkir dan singgah di turis information yang ada disana, mereka menawarkan guide untuk melihat air terjun pertama (Sendang Gile) dan kedua (Tiu kelep) dengan harga Rp. 85.000,- aku bilang sore terlalu mahal buatku, mereka menurunkan harganya namun tidak terlalu jauh. jadi aku memutuskan jalan sendiri saja, sopirku hanya mau menemaniku sampai di air terjun pertama saja, untuk air terjun kedua dia tidak tahu jalannya. Tiket masuk ke air terjun Rp. 5.000,- dipintu masuk ada seorang penduduk lokal yang menawarkan jasa guide untuk melihat air terjun pertama dan kedua dengan harga Rp. 20.000,- aku langsung mau, jadi aku jalan ke air terjun dengan guide baruku itu, sopirku menunggu ditempat parkir. Jalan menuju Sendang Gile cukup dengan mengikuti anak tangga saja, namun untuk Tiu Kelep jalannya agak jauh dan tidak memiliki track, juga harus melewati sungai (hati – hati dengan kamera anda). Namun pemandangan Tiu Kelep sangat luar biasa, air terjun terbaik yang pernah aku lihat, karena celana sudah terlanjur basah saat menyeberang sungai, aku mandi juga di air terjun ini bersama dengan guideku, orang bilang kita bisa jadi awet muda jika mandi di air terjun ini.

14.00 WIB Pulang dari Senaru, kali ini kami mengambil jalur kedua, yaitu melewati hutan monyet Baun Pucuk, aku berhenti sebentar untuk mengambil photo, karena pemandangan disini juga sangat menawan plus ada monyetnya, karena sering lihat monyet, aku jadi suka pada mereka.

16.00 WIB Sampai di Senggigi. Istirahat di hotel sebentar. Lalu kemudian main lagi di pantai. Setelah bosan balik ke hotel. Menjelang malam aku keluar lagi untuk makam malam di Warung Tenda lagi, dan ternyata di daerah Senggigi ini memang sepi jalanan tetap saja sepi, bahkan tempat tinggalku di Banyuwangi lebih rame daripada disini. Setelah makan dan jalan – jalan aku kembali ke hotel untuk istirahat. Tengah malam aku kembali dibangunkan oleh suara gaduh cafe, dan aku sudah mulai terbiasa

 


Responses

  1. Silahkan tinggalkan pesan, komentar atau pertanyaan Anda, saya akan berusaha untuk menanggapi secepatnya. Semoga bermanfaat.

  2. Hi mas..salam kenal…wah tulisannya bagus…bisa membantu dalam merencanakan perjalanan liburan.

    Saya dan teman2 rencana akan ke Lombok, tapi meeting point di Bali karena ada tersebar di bbrp kota. Dan ini kami sedang menyusun jadwal.

    Bisa minta tolong informasi dan saran2nya?

    kebetulan kami ber4, kami lebih seneng waterspor seperti rafting dan jetski. Dan berencana ke Pulau komodo…hmm padahal kami hanya ada waktu dr tanggal 29 – 3 Agustus…waaa 😦

  3. Buat Dian ……..

    Selama enam hari, ngumpul tanggal 29 Juli di Bali, 30 Juli segera berangkat ke Senggigi booking tiket Komodo, 31 – 1 – 2 – 3 Komodo Island, sampai di labuhan Bajo tanggal 3 Agustus malam. Kayaknya waktu anda kurang, paling tidak, kalau langsung balik, anda akan sampai di Bali sekitar tanggal 5 Agustus sore / malam.

    Kalau memang mepet waktunya mungkin lebih baik anda liburan di Bali dan Pulau Gili saja (Bagus kok) coba baca jurnal perjalanan saya lagi untuk referensi tempatnya.

    Selamat liburan ………… dan kayaknya pada tanggal itu saya juga liburan ke sana.

  4. Mas…boleh tau ngga total biaya perjalanannya. Soalnya saya sama temen2 juga tertarik nih untuk jalan2 ke lombok bulan agustus nanti… Makasih

  5. saya penegen bisnis mutiara tapi susah bgt ya beli langsung ke petani nya ?

  6. Buat Ela ………. Dari jurnal perjalanan saya bisa kok di kira – kira abis berapa, kalau cuman makan dan tidur saja 150 ribu sehari udah cukup, itu juga tergantung dari cara makannya. Trus tinggal Kegiatan apa yang mau kamu lakuin dan transportasi yang kamu pake.

    Buat Tin …….. sori aku gak tahu apa – apa soal bisnis mutiara. Di Lombok dan Senggigi emang banyak pedagang mutiara, tapi untuk tahu asli dan tidaknya kayaknya sulit bagi orang awam, jadi lebih baik beli di tempat yang resmi atau dari petaninya saja.

  7. mas, boleh nanya gak?
    perjalanan dari kuta langsung ke gili trawangan, berapa jam ya?
    berangkat jam berapa dan nyampe jam brapa?

    sorry banyak nanya, soalnya pengen banget kesana,,,

  8. Halo, wah catatan perjalanan anda sangat bermanfaat sekali nih.
    Saya ada rencana ke Lombok, untuk hunting foto, tidak untuk diving ato berenang ato bersenang2:) .. melulu jepret2 foto pantai.

    Buat mengexplore keliling ketiga pulau Gili, sebaiknya strateginya gimana ya. Apa nginep di Trawangan dulu, terus besoknya keliling Trawangan dan ke Meno (banyak boat yg bisa disewa buat nyebrang ke Meno kah?), kemudian esoknya seharian di Gili Air dan sorenya langsung ke Senggigi/Mataram. Ada usulan yg lebih baik?

    Thanks
    Salam
    Glenn

  9. salam kenal mohon informasinya saya ada rencana mo kelombok brangkat subuh menginap satu malm besoknya langsung pulang kapal fery lombok bali jam brapa aja… trus kalo yang ke bali lombok juga jam brapa aja mohon infonya.. makasih … ada saran engak buat nginep di lombok dengan biaya yang tidak terlalu mahal karena kita rombongan 21 orang (4 mobil apv) makasih sebelumnya

  10. woow nice trip…
    salam kenal mas…
    mas karena saya pengen baget ke lombok (tapi harga murah) bisa minta infonya gak kira-kira budgetnya berapa biar nyampe lombok? terus kalo dari bandung tripnya kemana aja? tolong ya mas, liburan bentar lagi neh…jiwa saya backpacker mas jadi hidup dimana pun insya allah diusahakan bisa-bisa aja kalo faktornya mendukung hehehe… makasih mas..

  11. Wah, journal perjalannya asyik. Kebetulan mau ke Bali terus lanjut Lombok. Tertarik jalan2 di Lombok nyarter motor dengan supirnya. Dulu fee-nya berapa? Thanks

  12. Mas Candra, mau nanya dong kisaran akomodasi di Gili Island.

    Trims.

  13. Buat leo ……… baca dulu yah diatas udah aku tulis biaya charter mobilnya

    Buat Dean……….. menginap di gili trawangan lebih murah dan lebih banyak pilihan penginapannya 80 – 100 ribu-an, trus ikut trip keliling ketiga pulau gili.

  14. Buset :p..b’jiwa adventure bgt Bang :p..
    Aq kbtln kerja di Tour & Travel Sby ‘Wan Wan Wisata’, kbtln ada paket yg aq buat tp kyke g selengkap “paket” anda he3..but terima kasih krn sudah mengunjungi tempat kelahiran sy…Best regards :p n lam kenal..

  15. aku mau honey moon apa aja yg bisa jd object yg romantiss thanks

  16. this is very good 😉

  17. Lombok itu baguss kan.. 😀
    Pasti tenda favorite itu cak poer ya?

  18. Hello Sanjaya..
    Siiip.. Info n fotonya keren. Kalo boleh tau, rent motor dulu brapa ya? Info rent car dah ada, motor yg belum.
    Thx.


Leave a comment

Categories